Siapa yang tak kenal SilverQueen? Bagi masyarakat Indonesia, merek cokelat ini sudah begitu lekat di hati sejak dulu. Mulai dari momen perayaan Valentine, ulang tahun, hingga sekadar hadiah sederhana untuk orang tersayang, SilverQueen hampir selalu hadir. Namun, tahukah kamu bagaimana sejarah panjang cokelat legendaris ini bisa eksis sampai sekarang? Mari kita kupas bersama dalam artikel ini.
Asal Usul SilverQueen
SilverQueen pertama kali hadir di Indonesia pada era penjajahan Belanda. Merek ini mulanya dimiliki oleh perusahaan asal Belanda bernama NV Ceres. Setelah Indonesia merdeka, bisnis ini diambil alih oleh seorang pengusaha keturunan Tionghoa asal Garut, yang tak lain adalah Ming Chee Chuang. Beliau kemudian mendirikan PT Petra Foods pada tahun 1950-an, yang menjadi produsen utama SilverQueen hingga sekarang.
Nama “SilverQueen” sendiri dipilih untuk memberikan kesan elegan, mewah, dan istimewa. Tidak seperti cokelat-cokelat lainnya di masa itu, SilverQueen hadir dengan kemasan menarik dan rasa cokelat susu yang khas, membuatnya langsung mendapat tempat di hati masyarakat.
Produk Andalan dan Varian Rasa
Salah satu kekuatan SilverQueen adalah inovasi produknya. Selain varian klasik SilverQueen Chunky Bar yang terkenal dengan perpaduan cokelat susu dan kacang mede, mereka juga menghadirkan berbagai pilihan rasa dan bentuk. Beberapa varian populer di antaranya:
-
SilverQueen Almond: menggunakan kacang almond panggang yang gurih.
-
SilverQueen Cashew: cokelat susu dengan kacang mete yang renyah.
-
SilverQueen Green Tea: cokelat rasa teh hijau yang sempat viral.
-
SilverQueen Fruit & Nut: perpaduan manisnya cokelat, kismis, dan kacang.
-
SilverQueen Crispy: cokelat dengan butiran crispy rice yang renyah di mulut.
Selain cokelat batangan, SilverQueen juga memproduksi produk turunan seperti cokelat mini, cokelat Valentine dengan kemasan khusus, hingga es krim dan camilan cokelat lain yang bisa ditemui di minimarket.
Identitas Lokal dalam Cokelat Internasional
Meski bersaing dengan banyak merek cokelat luar negeri seperti Cadbury, Toblerone, dan KitKat, SilverQueen tetap bertahan dan bahkan menjadi pilihan utama di Indonesia. Salah satu kuncinya adalah kemampuan SilverQueen untuk menyentuh selera lokal. Penggunaan kacang mede (cashew) sebagai isian utama di hampir semua varian cokelatnya merupakan hal unik yang jarang ditemui di produk cokelat luar negeri.
Selain itu, harga SilverQueen juga relatif terjangkau dibandingkan cokelat impor, membuatnya bisa dinikmati berbagai kalangan, dari anak-anak sekolah hingga orang dewasa.
Cokelat Favorit di Berbagai Momen
Tak hanya soal rasa, SilverQueen juga sukses memposisikan produknya sebagai hadiah istimewa untuk berbagai momen. Mulai dari Hari Valentine, Lebaran, Natal, hingga sekadar oleh-oleh saat bertemu teman atau keluarga, cokelat ini selalu jadi pilihan. Banyak orang merasa, memberikan SilverQueen lebih dari sekadar cokelat, melainkan simbol perhatian dan kasih sayang.
SilverQueen juga rutin mengeluarkan edisi khusus saat momen-momen tertentu, seperti kemasan berbentuk hati di Hari Valentine atau paket khusus Lebaran. Hal ini semakin membuat merek ini dekat di hati masyarakat.
Perjalanan Bisnis yang Tak Mudah
Meski kini dikenal sebagai salah satu merek cokelat paling populer di Indonesia, perjalanan SilverQueen tak selalu mulus. Dalam perjalanannya, perusahaan ini sempat menghadapi tantangan mulai dari krisis ekonomi hingga persaingan ketat dengan cokelat impor. Namun berkat inovasi produk, strategi pemasaran yang cerdas, dan loyalitas konsumen, SilverQueen berhasil bertahan.
Di era digital saat ini, SilverQueen juga aktif di media sosial, melakukan kolaborasi dengan influencer, dan menggelar berbagai campaign kreatif yang dekat dengan anak muda. Hal ini membuat brand tetap relevan di tengah gempuran merek cokelat global.
Fakta Unik tentang SilverQueen
-
Berusia Lebih dari 70 Tahun
Meski banyak yang mengira SilverQueen adalah merek baru, ternyata usianya sudah lebih dari tujuh dekade! -
Cokelat dengan Cashew Pertama di Indonesia
SilverQueen menjadi pelopor cokelat batangan dengan isian kacang mete di Tanah Air. -
Diproduksi di Garut dan Jakarta
Meski beredar di seluruh Indonesia dan beberapa negara tetangga, SilverQueen tetap diproduksi di dalam negeri.
Penutup
SilverQueen bukan hanya sekadar cokelat. Ia adalah bagian dari budaya populer Indonesia, saksi berbagai momen spesial, dan simbol kehangatan antarmanusia. Di tengah arus globalisasi dan persaingan produk asing, SilverQueen tetap menunjukkan bahwa produk lokal pun bisa berjaya. Dengan inovasi rasa dan strategi pemasaran yang kekinian, SilverQueen kemungkinan besar akan terus bertahan sebagai cokelat favorit di Indonesia untuk generasi mendatang.
Baca Juga: Madrid77
Leave a Reply