My blog

Just another WordPress site

Menjaga Kesehatan Mental Saat Pubertas

Masa pubertas adalah periode perubahan besar dalam hidup seorang remaja. Di fase ini, tubuh, pikiran, dan emosi berkembang dengan sangat cepat. Perubahan fisik seperti tumbuhnya rambut di bagian tubuh tertentu, perubahan suara, dan menstruasi atau mimpi basah bisa menjadi pengalaman yang membingungkan. Belum lagi tekanan dari sekolah, pertemanan, atau media sosial. Semua itu dapat memengaruhi kesehatan mental remaja secara signifikan.

Menjaga kesehatan mental di masa pubertas sangat penting agar remaja bisa tumbuh menjadi individu yang percaya diri, stabil secara emosional, dan mampu menghadapi tantangan kehidupan.

Apa Itu Kesehatan Mental?

Kesehatan mental adalah kondisi ketika seseorang merasa sejahtera secara emosional, psikologis, dan sosial. Orang dengan kesehatan mental yang baik mampu:

  • Mengelola stres dengan sehat
  • Menjalin hubungan sosial yang baik
  • Berkonsentrasi dan produktif dalam belajar
  • Mengambil keputusan dengan bijak

Saat pubertas, remaja bisa mengalami berbagai perubahan mood, mulai dari senang, sedih, cemas, marah, bahkan frustasi — dan itu normal. Namun jika emosi negatif berlangsung terus-menerus dan mengganggu kehidupan sehari-hari, itu bisa menjadi tanda gangguan kesehatan mental yang perlu diperhatikan.

Tantangan Mental yang Umum Saat Pubertas

1. Rasa Tidak Percaya Diri

Perubahan tubuh yang drastis kadang membuat remaja merasa tidak nyaman. Jerawat, berat badan, tinggi badan, atau bentuk tubuh bisa memicu rasa rendah diri. Perbandingan dengan teman atau idola di media sosial memperparah hal ini.

2. Tekanan dari Lingkungan

Remaja sering merasa tertekan untuk menjadi “sempurna” di mata teman, orang tua, atau guru. Mereka juga ingin diterima dalam lingkungan sosial tertentu. Tekanan ini bisa menimbulkan stres dan kelelahan emosional.

3. Perubahan Mood

Fluktuasi hormon di masa pubertas membuat emosi remaja mudah berubah. Kadang tanpa sebab, mereka bisa merasa sangat bahagia lalu tiba-tiba sedih atau marah.

4. Overthinking dan Kecemasan

Remaja kerap memikirkan banyak hal — nilai sekolah, masa depan, penampilan, atau hubungan. Jika tidak dikelola, bisa muncul rasa cemas berlebihan yang membuat sulit tidur atau makan.

5. Isolasi Sosial

Ada kalanya remaja merasa tidak dimengerti oleh orang sekitar. Ini membuat mereka menarik diri, lebih suka menyendiri, atau menghindari komunikasi dengan keluarga dan teman.

Tanda-Tanda Gangguan Kesehatan Mental

Remaja dan orang tua perlu waspada jika muncul tanda-tanda seperti:

  • Kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai
  • Mudah marah atau menangis tanpa alasan jelas
  • Mengurung diri di kamar terlalu lama
  • Sulit tidur atau tidur berlebihan
  • Menurunnya nilai sekolah
  • Menyakiti diri sendiri atau berpikir untuk bunuh diri

Jika tanda-tanda ini berlangsung lebih dari dua minggu, penting untuk segera mencari bantuan profesional seperti konselor sekolah atau psikolog.

Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Pubertas

1. Mengenal dan Menerima Diri

Masa pubertas adalah waktu untuk mengenali siapa dirimu. Setiap orang berkembang dengan cara dan waktu yang berbeda. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Fokuslah pada kelebihan yang kamu miliki dan rawat dirimu dengan cinta.

2. Bicarakan Perasaanmu

Jangan memendam semua perasaan sendiri. Bicarakan pada orang yang kamu percaya seperti sahabat, orang tua, kakak, atau guru. Kadang, cukup didengarkan saja sudah sangat membantu.

3. Tidur dan Makan yang Cukup

Tubuh dan pikiran yang sehat dimulai dari pola hidup sehat. Tidur cukup minimal 8 jam dan konsumsi makanan bergizi seimbang membantu menjaga mood tetap stabil.

4. Kurangi Waktu Bermain Gadget

Terlalu lama bermain gadget bisa membuat pikiran lelah dan hati gelisah. Batasi waktu menatap layar dan isi waktumu dengan aktivitas positif seperti membaca, menggambar, atau jalan-jalan santai.

5. Lakukan Aktivitas Fisik

Olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau bermain bola bisa meningkatkan hormon endorfin yang membuat kita merasa lebih bahagia dan tenang.

6. Ciptakan Rutinitas Harian

Punya rutinitas bisa membuat hidup terasa lebih tertata. Buat jadwal belajar, bermain, dan istirahat agar kamu bisa mengelola waktu dengan lebih baik dan tidak kewalahan.

7. Belajar Teknik Relaksasi

Meditasi, pernapasan dalam, atau menulis jurnal harian adalah beberapa teknik yang bisa membantu menenangkan pikiran saat merasa cemas atau stres.

Dukungan dari Keluarga dan Lingkungan

Orang tua dan lingkungan sekitar memegang peran penting dalam mendukung kesehatan mental remaja. Orang tua sebaiknya:

  • Mendengarkan tanpa menghakimi
  • Memberikan ruang tapi tetap hadir saat dibutuhkan
  • Menghargai pendapat anak
  • Menghindari tekanan berlebihan
  • Menjadi teladan dalam mengelola emosi

Sekolah juga dapat menyediakan konseling, kampanye kesehatan mental, dan menciptakan lingkungan yang inklusif agar semua siswa merasa aman dan diterima.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Tidak ada salahnya meminta bantuan psikolog atau konselor jika kamu merasa tidak sanggup menghadapi tekanan sendiri. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Semakin cepat ditangani, semakin baik hasilnya.

Ingat, kamu tidak sendiri. Banyak remaja lain yang mungkin sedang merasakan hal yang sama. Yang terpenting adalah kamu tidak menyerah dan mau mencari bantuan saat dibutuhkan.


Menjaga kesehatan mental saat pubertas bukan hal mudah, tapi sangat mungkin dilakukan dengan dukungan dan pemahaman dari diri sendiri maupun lingkungan. Masa remaja adalah fase penting dalam membentuk karakter, jadi rawat dirimu sebaik mungkin, baik secara fisik maupun mental.

Baca Juga: madrid778

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *