My blog

Just another WordPress site

Manfaat Membacakan Dongeng untuk Anak

 

Dongeng bukan sekadar kisah pengantar tidur. Aktivitas membacakan dongeng untuk anak memiliki manfaat luar biasa bagi perkembangan otak, emosi, dan sosial mereka. Di tengah gempuran teknologi dan konten digital, tradisi membacakan cerita dari buku cetak bisa menjadi momen intim yang mempererat ikatan antara orang tua dan anak.

Mendongeng juga merupakan jembatan untuk menanamkan nilai-nilai moral, membangun imajinasi, serta menstimulasi kecerdasan anak sejak dini. Berikut adalah berbagai manfaat membacakan dongeng untuk anak yang penting untuk diketahui setiap orang tua maupun pendidik.


1. Meningkatkan Kemampuan Bahasa dan Kosa Kata

Saat orang tua membacakan dongeng, anak-anak secara tidak langsung belajar struktur kalimat, bunyi kata, intonasi, dan kosa kata baru. Hal ini sangat membantu dalam memperkaya bahasa mereka, terutama pada masa golden age (0–6 tahun) ketika otak anak menyerap informasi dengan cepat.

Manfaat konkret:

  • Anak lebih mudah berbicara dan mengungkapkan pikiran
  • Meningkatkan kemampuan membaca dan menulis saat memasuki usia sekolah
  • Melatih pendengaran dan daya ingat terhadap bunyi kata

Pilih buku cerita dengan ilustrasi menarik dan bahasa yang sesuai usia untuk hasil yang lebih optimal.


2. Membangun Daya Imajinasi dan Kreativitas

Dongeng penuh dengan tokoh ajaib, tempat fantastis, dan konflik yang menarik. Cerita seperti ini merangsang otak kanan anak yang berperan dalam kreativitas dan imajinasi. Mereka akan membayangkan bagaimana bentuk naga, hutan ajaib, atau kehidupan di negeri antah berantah.

Manfaat jangka panjang:

  • Anak menjadi lebih kreatif dalam berpikir dan memecahkan masalah
  • Mampu menciptakan ide-ide baru dari berbagai perspektif
  • Tidak cepat bosan karena otaknya terbiasa aktif berimajinasi

Mendongeng juga bisa menjadi sarana eksplorasi berbagai dunia tanpa harus pergi jauh.


3. Menanamkan Nilai Moral dan Etika

Banyak dongeng klasik maupun modern mengandung pesan moral yang kuat. Anak-anak belajar tentang kejujuran, kebaikan, keberanian, kerja keras, hingga arti persahabatan melalui karakter-karakter dalam cerita.

Contoh:

  • Cerita “Kancil dan Buaya” mengajarkan kecerdikan dan bahaya kesombongan
  • “Putri Salju” menanamkan nilai kepedulian dan kejujuran
  • “Si Kecil dan Tiga Babi” mengajarkan kerja keras dan ketekunan

Orang tua dapat memperkuat nilai tersebut dengan mengajak anak berdiskusi setelah membaca, seperti: “Menurut kamu, kenapa kancil bisa lolos dari buaya?”


4. Meningkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat

Saat anak mendengarkan dongeng, mereka harus memusatkan perhatian pada cerita untuk mengikuti alur dan memahami tokoh-tokohnya. Hal ini melatih fokus dan daya ingat mereka secara tidak langsung.

Efek positif:

  • Anak belajar menyimak dengan baik
  • Mampu menceritakan ulang cerita secara runtut
  • Lebih siap menerima pelajaran saat masuk sekolah

Rutin membacakan dongeng sejak kecil terbukti meningkatkan keterampilan literasi dan akademik secara keseluruhan.


5. Membangun Kedekatan Emosional dengan Orang Tua

Momen membacakan cerita adalah saat yang hangat dan penuh kasih. Duduk berdekatan, saling berbagi cerita, tertawa bersama, atau bahkan menangis bersama, semua menciptakan hubungan emosional yang kuat antara orang tua dan anak.

Manfaatnya:

  • Anak merasa dicintai dan diperhatikan
  • Membentuk rasa aman dan kepercayaan terhadap orang tua
  • Menjadi waktu berkualitas (quality time) yang berharga

Kegiatan ini juga bisa menjadi rutinitas malam hari yang menenangkan sebelum tidur.


6. Mengurangi Ketergantungan pada Gadget

Anak-anak saat ini sangat mudah terpapar layar gadget, yang jika berlebihan bisa berdampak negatif pada perkembangan sosial, bahasa, dan kesehatan mata mereka. Membacakan dongeng bisa menjadi alternatif kegiatan menyenangkan yang sekaligus edukatif.

Solusi praktis:

  • Sediakan rak buku cerita menarik di kamar anak
  • Buat jadwal mendongeng harian atau mingguan
  • Libatkan anak dalam memilih buku yang ingin dibacakan

Lama kelamaan, anak akan lebih menyukai aktivitas membaca dibanding menonton layar.


7. Melatih Empati dan Kecerdasan Emosional

Saat mendengarkan kisah tokoh yang sedih, takut, atau gembira, anak belajar mengenali dan memahami perasaan orang lain. Inilah dasar dari empati, yang merupakan bagian penting dari kecerdasan emosional (EQ).

Manfaat sosial:

  • Anak lebih mudah berempati terhadap teman dan orang sekitar
  • Mampu mengekspresikan perasaannya dengan tepat
  • Tidak mudah bertindak agresif karena bisa memahami perasaan orang lain

EQ yang tinggi sangat dibutuhkan dalam membangun hubungan sosial yang sehat di masa depan.


8. Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini

Kebiasaan membacakan dongeng membentuk asosiasi positif antara anak dan aktivitas membaca. Mereka akan melihat membaca sebagai kegiatan menyenangkan, bukan paksaan.

Dampaknya:

  • Anak tumbuh dengan kebiasaan membaca setiap hari
  • Memiliki wawasan lebih luas dan kemampuan berpikir kritis
  • Lebih percaya diri saat berinteraksi di lingkungan belajar

Minat baca adalah kunci utama keberhasilan anak dalam pendidikan jangka panjang.


Tips Membacakan Dongeng secara Menarik:

  • Gunakan intonasi suara yang berbeda untuk setiap karakter
  • Sertakan ekspresi wajah dan gerakan tangan
  • Ajak anak menebak akhir cerita
  • Berikan pertanyaan terbuka setelah cerita selesai
  • Libatkan anak dalam membaca bagian-bagian pendek

Dengan teknik yang menyenangkan, dongeng akan menjadi aktivitas yang dinanti-nantikan anak setiap hari.


Dongeng adalah jendela ke dunia yang luas dan penuh pelajaran. Membacakan cerita bukan hanya aktivitas sederhana, tapi investasi jangka panjang untuk tumbuh kembang anak yang optimal. Mari jadikan dongeng sebagai bagian dari rutinitas keluarga untuk mendampingi anak menjadi pribadi yang cerdas, berempati, dan penuh imajinasi.

Baca Juga: Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *