My blog

Just another WordPress site

Gejala Umum Sakit Pada Anak Kecil

Anak kecil sering mengalami perubahan kondisi tubuh yang bisa membuat orang tua panik. Padahal, sebagian besar gejala tersebut merupakan bagian dari proses adaptasi tubuh anak terhadap lingkungan dan perkembangan sistem imun. Meski demikian, penting bagi orang tua untuk memahami mana gejala yang wajar dan mana yang perlu penanganan lebih serius.

Berikut adalah gejala umum sakit pada anak kecil yang perlu dikenali serta bagaimana cara menanganinya.

1. Demam

Demam adalah salah satu gejala paling umum pada anak kecil. Biasanya, demam muncul saat tubuh melawan infeksi virus atau bakteri. Suhu tubuh dikatakan demam jika melebihi 37,5°C. Penyebab umum demam pada anak antara lain:

  • Infeksi saluran pernapasan atas (batuk pilek)
  • Radang tenggorokan
  • Infeksi saluran kemih
  • Tumbuh gigi (pada beberapa anak)

Penanganan:

  • Berikan anak banyak cairan agar tidak dehidrasi.
  • Pakaikan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu tebal.
  • Kompres hangat di dahi atau ketiak.
  • Bila suhu di atas 38,5°C, boleh berikan parasetamol sesuai dosis usia.
    Segera ke dokter jika demam berlangsung lebih dari 3 hari atau disertai kejang.

2. Batuk dan Pilek

Batuk pilek pada anak kecil sangat umum, terutama saat musim hujan atau ketika mereka mulai sekolah dan terpapar virus dari lingkungan. Biasanya disebabkan oleh infeksi virus yang akan sembuh dengan sendirinya dalam 7–10 hari.

Ciri-cirinya:

  • Hidung meler atau tersumbat
  • Batuk berdahak atau kering
  • Kadang disertai demam ringan

Penanganan:

  • Pastikan anak cukup istirahat.
  • Berikan cairan hangat seperti sup atau teh herbal anak.
  • Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara.
  • Tidak disarankan memberikan obat batuk untuk anak di bawah 6 tahun tanpa resep dokter.

Jika batuk berlangsung lebih dari 2 minggu, atau anak sesak napas, segera konsultasikan ke dokter.

3. Diare

Diare adalah kondisi buang air besar lebih sering dari biasanya dan dalam bentuk cair. Pada anak kecil, diare sering disebabkan oleh:

  • Infeksi virus (seperti rotavirus)
  • Alergi makanan atau intoleransi laktosa
  • Keracunan makanan

Penanganan:

  • Cegah dehidrasi dengan memberi oralit atau larutan rehidrasi lainnya.
  • Berikan makanan yang mudah dicerna seperti bubur, pisang, atau roti.
  • Hindari makanan berlemak dan susu sementara waktu.

Jika diare berlangsung lebih dari 2 hari atau disertai darah, muntah terus-menerus, dan anak terlihat lemas, segera bawa ke fasilitas kesehatan.

4. Ruam Kulit

Ruam bisa muncul karena berbagai sebab, mulai dari alergi, biang keringat, hingga infeksi virus. Jenis ruam yang sering muncul pada anak antara lain:

  • Ruam merah di leher, punggung, atau lipatan tubuh (biang keringat)
  • Ruam disertai demam (seperti campak atau roseola)
  • Ruam gatal akibat alergi makanan atau sabun

Penanganan:

  • Mandikan anak dengan air hangat tanpa sabun beraroma kuat.
  • Oleskan lotion khusus anak untuk mengurangi gatal.
  • Ganti pakaian anak secara rutin dan pilih bahan yang menyerap keringat.

Jika ruam menyebar cepat, bernanah, atau disertai demam tinggi, segera periksakan ke dokter.

5. Muntah

Muntah bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti infeksi virus, masuk angin, keracunan makanan, atau hanya karena anak terlalu aktif setelah makan.

Penanganan:

  • Biarkan lambung istirahat selama 30–60 menit setelah muntah.
  • Berikan cairan sedikit-sedikit namun sering (air putih, oralit).
  • Hindari langsung memberi makanan berat.

Jika muntah terus-menerus disertai demam tinggi, tidak mau makan/minum, atau terdapat darah dalam muntahan, segera cari bantuan medis.

6. Sakit Telinga

Sakit telinga pada anak sering kali disebabkan oleh infeksi telinga tengah (otitis media). Gejala ini cukup umum pada anak usia 6 bulan hingga 2 tahun karena struktur telinga mereka masih pendek dan mudah tersumbat.

Ciri-cirinya:

  • Anak sering memegang atau menarik telinganya
  • Rewel, terutama saat malam
  • Demam
  • Cairan keluar dari telinga

Penanganan:

  • Kompres hangat pada telinga bagian luar.
  • Berikan obat pereda nyeri seperti parasetamol.
  • Jangan meneteskan cairan atau minyak tanpa saran dokter.

Jika nyeri terus berlanjut lebih dari dua hari atau keluar cairan, konsultasikan dengan dokter THT.

7. Sariawan atau Luka di Mulut

Anak kecil bisa mengalami sariawan akibat infeksi virus, kekurangan vitamin C, atau tergigit saat makan. Luka ini bisa membuat anak malas makan dan rewel.

Penanganan:

  • Berikan makanan lembut dan dingin (jelly, yoghurt, smoothie).
  • Hindari makanan asam dan pedas.
  • Oleskan salep mulut khusus anak jika direkomendasikan dokter.

Pastikan anak tetap cukup cairan untuk mencegah dehidrasi.

8. Sakit Perut

Keluhan sakit perut sangat sering terdengar pada anak kecil, dan bisa disebabkan oleh:

  • Perut kembung
  • Masuk angin
  • Sembelit
  • Infeksi saluran cerna

Penanganan:

  • Berikan air hangat atau teh herbal khusus anak.
  • Pijat ringan perut anak dengan minyak telon.
  • Pastikan anak buang air besar secara rutin.

Jika sakit perut sangat hebat, disertai muntah, demam, atau perut membengkak, segera ke dokter karena bisa jadi tanda kondisi serius seperti usus buntu.

9. Mata Merah atau Berair

Mata merah bisa disebabkan oleh infeksi (konjungtivitis), alergi, atau iritasi. Umumnya tidak berbahaya, tapi bisa menular jika disebabkan virus atau bakteri.

Penanganan:

  • Bersihkan mata dengan kapas bersih dan air hangat.
  • Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh mata anak.
  • Hindari anak mengucek mata.

Jika ada kotoran berwarna kuning kehijauan atau pembengkakan parah, periksakan ke dokter.


Baca Juga: Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *