My blog

Just another WordPress site

Cara Mengatasi Anak Susah Makan Sayur

Masalah anak susah makan sayur sering kali menjadi tantangan utama bagi banyak orang tua. Padahal, sayuran mengandung berbagai vitamin, mineral, dan serat penting untuk tumbuh kembang anak yang optimal. Kekurangan konsumsi sayur pada anak bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit, menurunnya daya tahan tubuh, hingga keterlambatan perkembangan.

Anak yang susah makan sayur biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti rasa yang dianggap pahit, tekstur yang kurang menarik, atau kebiasaan makan yang terbentuk sejak dini. Namun, dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat membantu anak membiasakan diri makan sayur tanpa harus memaksa atau menimbulkan drama saat makan.

Penyebab Anak Tidak Suka Sayur

Sebelum mencari solusi, penting untuk memahami dulu penyebab anak menolak sayur. Beberapa di antaranya:

  • Rasa dan tekstur yang tidak familiar: Anak-anak cenderung menyukai makanan manis atau gurih. Sayur yang pahit atau lembek setelah dimasak bisa membuat anak enggan mencicipinya.
  • Pengaruh lingkungan dan kebiasaan orang tua: Jika anak tidak terbiasa melihat orang tua atau anggota keluarga makan sayur, ia pun tidak tertarik untuk mencoba.
  • Pengalaman buruk: Jika anak pernah dipaksa makan sayur atau pernah merasa mual, bisa timbul trauma dan penolakan terus-menerus.

Strategi Mengatasi Anak yang Susah Makan Sayur

1. Libatkan Anak dalam Proses Memasak

Ajak anak memilih dan mencuci sayuran saat belanja atau memasak. Aktivitas ini memberi anak rasa memiliki dan membuatnya lebih tertarik mencoba makanan yang dia bantu persiapkan. Misalnya, minta anak memilih sendiri warna paprika atau bentuk wortel yang ingin dimasak hari itu.

2. Sajikan dengan Tampilan Menarik

Anak sangat tertarik pada bentuk dan warna makanan. Buat sajian sayur semenarik mungkin, seperti:

  • Membuat wajah lucu dari potongan sayur
  • Menyusun salad dengan warna-warni pelangi
  • Menambahkan cetakan berbentuk bintang, hati, atau hewan pada wortel dan timun

Visual yang menarik bisa membuat anak lebih antusias menyantap sayur.

3. Campurkan Sayur dalam Makanan Favorit

Jika anak belum bisa menerima sayur dalam bentuk utuh, campurkan ke dalam makanan kesukaan mereka. Contohnya:

  • Menambahkan bayam ke dalam nasi goreng atau omelet
  • Membuat bakso atau nugget dengan sayur cincang di dalamnya
  • Membuat smoothie dengan campuran buah dan sedikit sayur seperti bayam atau wortel

Ini adalah cara halus mengenalkan rasa dan tekstur sayur secara bertahap.

4. Jangan Paksa, Tapi Tawarkan dengan Konsisten

Memaksa anak makan sayur hanya akan menimbulkan trauma dan perlawanan. Sebaliknya, sajikan sayur secara konsisten di setiap waktu makan, meskipun hanya dalam jumlah kecil. Anak perlu waktu untuk terbiasa.

Bahkan jika anak hanya menyentuh atau mencium sayur tanpa memakannya, itu tetap sebuah kemajuan.

5. Jadilah Contoh yang Baik

Anak-anak belajar dari orang tua. Jika mereka melihat ayah dan ibu makan sayur dengan lahap dan senang, mereka pun akan meniru. Jadikan makan sayur sebagai hal yang biasa dan menyenangkan di rumah.

Hindari memberi kesan negatif seperti wajah cemberut saat makan sayur karena anak akan meniru reaksi tersebut.

6. Gunakan Cerita dan Imajinasi

Gunakan dongeng atau cerita menarik seputar manfaat sayur. Contohnya, katakan bahwa wortel bisa membuat mata anak seperti mata elang, atau bayam akan membuatnya kuat seperti Popeye. Imajinasi yang menyenangkan bisa memotivasi anak mencoba makanan sehat.

7. Berikan Pilihan

Alih-alih memaksa anak makan sayur tertentu, berikan pilihan seperti, “Hari ini kamu mau makan brokoli atau wortel?” Dengan begitu, anak merasa dilibatkan dalam keputusan dan lebih terbuka mencoba makanan.

8. Gunakan Saus atau Rasa Favorit

Terkadang anak menolak sayur karena rasanya yang hambar. Gunakan saus favorit seperti keju, mayones, atau dressing salad ringan agar anak lebih tertarik mencoba. Tapi tetap perhatikan penggunaan garam, gula, dan lemak agar tidak berlebihan.

9. Sabar dan Jangan Mudah Menyerah

Penelitian menunjukkan bahwa anak perlu dikenalkan pada makanan baru hingga 10–15 kali sebelum akhirnya menyukainya. Jadi jika anak menolak sayur hari ini, coba lagi minggu depan dalam bentuk dan rasa yang berbeda.

Kesabaran dan konsistensi adalah kunci utama.

10. Rayakan Kemajuan Kecil

Berikan pujian saat anak mencoba sayur, bahkan hanya satu gigitan kecil. Hindari hadiah berbentuk makanan manis, tapi cukup dengan kalimat positif seperti, “Wah, kamu keren banget bisa makan brokoli hari ini!”

Pujian akan membangun kepercayaan diri anak untuk mencoba lagi di kemudian hari.

Alternatif Asupan Nutrisi Sayur

Jika anak benar-benar belum bisa menerima sayur dalam bentuk utuh, pastikan ia tetap mendapatkan nutrisi penting dari sumber lain, misalnya:

  • Buah-buahan berwarna (kaya vitamin dan serat)
  • Sup atau bubur yang sudah dicampur sayur halus
  • Minuman jus buah dan sayur segar
  • Suplemen serat (hanya jika sangat dibutuhkan dan atas saran dokter)

Namun tetap upayakan agar anak secara bertahap bisa menyukai sayuran secara langsung karena sayur mengandung kombinasi zat gizi yang sulit digantikan sepenuhnya.


Mengajarkan anak makan sayur memang memerlukan waktu, kesabaran, dan kreativitas. Namun, dengan pendekatan positif, konsisten, dan penuh kasih sayang, anak akan lebih mudah menerima kebiasaan makan sehat yang akan bermanfaat seumur hidup.

Baca Juga: Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *