Ducati dikenal sebagai pabrikan motor yang memiliki identitas kuat, bukan hanya dari desainnya yang agresif dan performa mesin bertenaga, tapi juga dari teknologi khas yang jarang digunakan oleh pabrikan lain, yaitu Desmodromic valve system. Teknologi ini menjadi salah satu kunci keunggulan performa mesin Ducati, terutama di lintasan balap seperti MotoGP dan World Superbike (WSBK). Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu Desmodromic, bagaimana cara kerjanya, serta keunggulan dan sejarah penggunaannya oleh Ducati.
Apa Itu Teknologi Desmodromic?
Desmodromic adalah sistem mekanis untuk mengatur buka-tutup katup mesin tanpa menggunakan pegas. Dalam sistem mesin konvensional, katup mesin terbuka oleh camshaft dan kembali tertutup oleh pegas katup. Sementara pada sistem desmodromic, buka-tutup katup diatur sepenuhnya oleh camshaft dan lengan penggerak secara mekanis, tanpa pegas.
Nama “Desmodromic” berasal dari bahasa Yunani:
-
Desmos: berarti terikat.
-
Dromos: berarti jalur atau lintasan.
Artinya, pergerakan katup benar-benar dikendalikan secara penuh oleh sistem mekanik tanpa ada jeda atau risiko kelambatan akibat pegas.
Sejarah Teknologi Desmodromic
Mesin dengan sistem desmodromic sebenarnya sudah ada sejak awal abad ke-20. Beberapa insinyur otomotif mencoba sistem ini untuk meningkatkan performa mesin balap. Namun, Ducati-lah yang secara konsisten mengembangkan dan mempertahankan teknologi ini hingga sekarang.
Fabio Taglioni, insinyur legendaris Ducati, mulai menerapkan teknologi desmodromic pada motor balap Ducati 125 Desmo di tahun 1956. Sejak saat itu, sistem ini menjadi ciri khas Ducati di semua lini motor sport-nya, baik di lintasan balap maupun di motor produksi massal seperti Panigale, Multistrada, dan Diavel.
Cara Kerja Sistem Desmodromic
Pada mesin konvensional:
-
Camshaft menekan katup untuk membuka.
-
Pegas menarik katup kembali ke posisi tertutup.
Masalahnya, di RPM tinggi, pegas bisa mengalami kelambatan (valve float), yang mengurangi efisiensi dan membahayakan mesin.
Sedangkan di sistem desmodromic:
-
Camshaft tidak hanya membuka katup, tapi juga menutupnya dengan lengan penggerak khusus.
-
Tidak ada pegas di mekanisme katup, sehingga pergerakan katup lebih presisi, cepat, dan aman di putaran mesin tinggi.
Sistem ini memungkinkan mesin Ducati berputar hingga RPM tinggi tanpa risiko valve float. Inilah salah satu alasan motor Ducati sangat kencang di trek lurus dan akselerasi.
Keunggulan Desmodromic Valve
-
Lebih Stabil di RPM Tinggi
Tanpa pegas yang bisa melambat atau patah, sistem desmodromic lebih aman untuk mesin berperforma tinggi. -
Respons Mesin Lebih Cepat
Katup bisa terbuka dan tertutup lebih cepat dan presisi, menghasilkan akselerasi yang lebih agresif. -
Mengurangi Risiko Valve Float
Valve float adalah kondisi saat pegas tak mampu mengembalikan katup ke posisi tertutup di RPM tinggi, yang bisa menyebabkan kerusakan mesin. Dengan desmodromic, risiko ini bisa dihilangkan. -
Optimal di Balap
Karena performanya stabil di RPM tinggi, sistem ini ideal untuk ajang balap seperti MotoGP dan WSBK.
Kelemahan dan Tantangan Desmodromic
Meski punya banyak keunggulan, sistem desmodromic juga memiliki tantangan:
-
Lebih Kompleks
Mekanisme desmodromic lebih rumit dibandingkan mesin biasa, membutuhkan lebih banyak komponen presisi. -
Mahal dalam Perawatan
Karena komponen yang presisi dan sistem yang unik, biaya servis dan perawatan motor Ducati lebih tinggi. -
Tidak Digunakan di Semua Motor
Karena alasan biaya produksi dan kompleksitas, hanya Ducati yang konsisten menggunakan teknologi ini di motor sportnya.
Aplikasi di MotoGP: Desmosedici
Di ajang MotoGP, sistem desmodromic benar-benar menunjukkan keunggulannya. Mesin Ducati Desmosedici GP yang bermesin V4 1000cc mampu berputar di atas 18.000 RPM, sementara mesin konvensional dengan pegas bisa mengalami valve float di angka lebih rendah.
Desmosedici GP menjadi salah satu motor paling bertenaga di grid MotoGP, berkat kombinasi:
-
Desmodromic valve.
-
Aerodinamika winglet.
-
Ride Height Device.
-
Mesin V4 bertenaga besar.
Penerapan di Motor Produksi Massal
Ducati tidak hanya memakai desmodromic di balapan, tapi juga di motor jalanan. Beberapa model produksi yang menggunakan sistem ini:
-
Panigale V4 dan V2
-
Streetfighter V4
-
Multistrada V4
-
Diavel V4
Motor-motor ini menjadi favorit karena performanya tidak jauh berbeda dengan motor balap, dengan karakter mesin khas Ducati.
Kesimpulan
Teknologi Desmodromic valve system adalah salah satu rahasia di balik performa agresif dan kecepatan luar biasa motor Ducati. Meski kompleks dan mahal, sistem ini terbukti memberikan keunggulan di lintasan balap maupun jalan raya.
Keberanian Ducati untuk tetap menggunakan dan mengembangkan teknologi unik ini selama lebih dari setengah abad menjadi bukti dedikasi mereka terhadap inovasi, performa, dan tradisi balap.
Buat para penggemar motor sport, desmodromic bukan hanya soal teknologi, tapi juga bagian dari legenda Ducati yang terus hidup di lintasan dan jalan raya.
Baca Juga:
Leave a Reply