Persib Bandung adalah klub sepak bola legendaris di Indonesia dengan sejarah panjang dan prestasi membanggakan. Tak hanya soal pemain dan suporter, stadion yang menjadi markas Persib pun punya cerita tersendiri. Dari era Perserikatan hingga Liga 1 saat ini, beberapa stadion bersejarah pernah menjadi rumah bagi Maung Bandung. Yuk, kita telusuri kisah stadion-stadion yang pernah jadi kandang Persib.
Stadion Siliwangi: Markas Legendaris
Sebelum era stadion modern, Persib menjadikan Stadion Siliwangi sebagai kandang utamanya. Stadion ini berada di pusat Kota Bandung dan dikelola oleh Kodam III/Siliwangi. Kapasitasnya sekitar 20.000 penonton.
Stadion Siliwangi menjadi saksi kejayaan Persib di era Perserikatan hingga Liga Indonesia awal. Di sinilah Bobotoh mulai menampilkan koreografi, yel-yel, dan tradisi dukungan yang akhirnya dikenal luas.
Persib meraih banyak momen penting di stadion ini, salah satunya saat merayakan gelar juara Liga Indonesia 1994-1995. Atmosfer di Stadion Siliwangi sangat panas saat laga kandang, karena jarak antara penonton dan lapangan sangat dekat.
Sayangnya, kondisi stadion yang semakin tua dan keterbatasan fasilitas membuat Persib perlahan-lahan mencari markas baru di era 2010-an.
Stadion Si Jalak Harupat: Kandang Kebanggaan di Kabupaten Bandung
Tahun 2005, Persib mulai sering menggunakan Stadion Si Jalak Harupat yang berlokasi di Soreang, Kabupaten Bandung. Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 30.000 penonton dan jauh lebih modern dibanding Stadion Siliwangi.
Selain untuk pertandingan reguler, stadion ini juga pernah menjadi venue beberapa laga internasional, seperti Piala AFF dan SEA Games. Suasana di Si Jalak Harupat tak kalah panas dari Siliwangi, karena Bobotoh tetap setia memadati tribun meskipun lokasinya lebih jauh dari pusat kota.
Sejak 2009 hingga 2015, Si Jalak Harupat menjadi home base utama Persib. Di sini pula Persib sukses meraih gelar juara ISL 2014, mengalahkan Persipura Jayapura lewat adu penalti di final.
Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA): Markas Modern Maung Bandung
Setelah sekian lama, impian Persib dan Bobotoh untuk memiliki stadion modern akhirnya terwujud dengan berdirinya Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage, Bandung. Stadion ini mulai dibangun pada 2009 dan diresmikan pada 2013.
GBLA memiliki kapasitas sekitar 38.000 penonton dengan desain bertaraf internasional. Fasilitasnya meliputi kursi single seat, ruang VIP, ruang media, ruang ganti modern, dan lapangan latihan.
Sejak 2015, Persib resmi menjadikan GBLA sebagai kandang utamanya. Debut Persib di GBLA tercatat saat menghadapi Semen Padang dalam laga Piala Presiden 2015. Atmosfer GBLA saat itu sangat meriah, dengan ribuan Bobotoh memadati tribun.
Meski sempat mengalami polemik pengelolaan, sejak Liga 1 2022 GBLA kembali aktif digunakan Persib untuk pertandingan kandang.
Stadion Jalak Harupat dan Sidolig: Alternatif Saat GBLA Tidak Siap
Ketika GBLA mengalami masalah perizinan atau kondisi yang kurang layak, Persib beberapa kali kembali ke Si Jalak Harupat sebagai alternatif. Selain itu, Stadion Sidolig di Jalan Ahmad Yani Bandung juga sering digunakan Persib untuk latihan.
Sidolig adalah stadion bersejarah yang dulunya bernama Sport Club Union Bandung di era Hindia Belanda. Meskipun kapasitasnya kecil, stadion ini masih difungsikan hingga kini untuk latihan tim utama maupun akademi Persib.
Atmosfer Stadion yang Selalu Penuh
Dimanapun Persib bermain, stadion hampir selalu dipadati Bobotoh. Atmosfer pertandingan kandang Persib terkenal panas dan penuh semangat. Yel-yel, lagu kebanggaan, hingga tifo megah kerap mewarnai tribun.
Di GBLA, rekor kehadiran penonton Persib bisa mencapai lebih dari 38.000 orang dalam satu laga, menjadikannya salah satu klub dengan rata-rata penonton terbanyak di Asia Tenggara.
Harapan Masa Depan
Di masa depan, Bobotoh berharap Persib bisa memiliki stadion dengan hak kelola penuh tanpa harus bergantung pada pemerintah daerah. Model klub modern seperti di Eropa, yang memiliki stadion sendiri, diharapkan bisa diterapkan di Bandung.
Selain itu, pengembangan fasilitas di Stadion Sidolig dan pembangunan lapangan latihan eksklusif untuk Persib juga menjadi target jangka panjang manajemen klub.
Penutup
Perjalanan Persib Bandung dari Stadion Siliwangi, Si Jalak Harupat, hingga Gelora Bandung Lautan Api menunjukkan evolusi klub dari masa ke masa. Setiap stadion memiliki cerita, momen emosional, dan kenangan tersendiri bagi Bobotoh.
Kini, dengan markas di GBLA, Persib terus berjuang untuk meraih prestasi dan mempertahankan tradisi kejayaan. Di balik stadion-stadion itu, Bobotoh selalu hadir menjadi pemain ke-12 yang setia menemani Maung Bandung bertanding di mana pun.
Baca Juga:
Leave a Reply