My blog

Just another WordPress site

Sejarah Sampoerna, Produsen di Balik Sampoerna

Di balik kesuksesan rokok Sampoerna Mild yang begitu populer di Indonesia, terdapat perusahaan legendaris yang telah berdiri lebih dari satu abad, yakni PT HM Sampoerna Tbk. Perusahaan ini bukan hanya sekadar pabrik rokok, tetapi juga bagian dari sejarah industri kretek di Indonesia yang penuh liku, inovasi, dan keberhasilan.

Artikel ini akan membahas secara lengkap sejarah perjalanan PT HM Sampoerna dari awal berdiri hingga menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.


Awal Berdiri: Tahun 1913

HM Sampoerna didirikan pada tahun 1913 oleh seorang imigran asal Tiongkok bernama Liem Seeng Tee di Surabaya, Jawa Timur. Saat itu, Liem Seeng Tee masih meracik rokok kretek secara manual di rumahnya.

Nama “Sampoerna” yang dipilih memiliki arti “sempurna” dalam bahasa Indonesia, mencerminkan filosofi pendirinya untuk selalu menghadirkan produk dengan kualitas terbaik. Liem Seeng Tee adalah sosok visioner yang sejak awal menyadari potensi besar industri rokok kretek di Indonesia.


Produk Pertama: Dji Sam Soe

Produk pertama yang dibuat oleh HM Sampoerna adalah Dji Sam Soe, sebuah rokok kretek legendaris yang hingga kini masih eksis. Dji Sam Soe terkenal dengan angka 234 yang dipercaya membawa keberuntungan.

Rokok ini dibuat dengan racikan khusus dan tanpa filter, menawarkan cita rasa kretek yang kuat dan khas. Dji Sam Soe kemudian menjadi ikon rokok kretek tradisional di Indonesia dan menjadi produk andalan perusahaan di masa awal.


Ekspansi dan Modernisasi

Seiring berkembangnya waktu, HM Sampoerna mulai melakukan modernisasi di berbagai lini produksi. Pada era 1970-an hingga 1980-an, perusahaan ini terus memperluas kapasitas produksinya dan mulai merambah segmen kretek filter.

Kesuksesan Dji Sam Soe menjadi pondasi kuat bagi HM Sampoerna untuk berekspansi ke produk-produk baru yang lebih modern dan sesuai dengan tren pasar.


Kelahiran Sampoerna A Mild

Tahun 1989 menjadi momen penting dalam sejarah HM Sampoerna. Saat itu, perusahaan meluncurkan produk Sampoerna A Mild, rokok kretek dengan kategori low tar low nicotine (LTLN) yang menjadi pelopor tren rokok ringan di Indonesia.

Kehadiran A Mild langsung mendapat sambutan positif, khususnya dari kalangan anak muda dan profesional urban yang menginginkan sensasi kretek tanpa rasa berat. Dalam waktu singkat, A Mild berhasil menjadi salah satu rokok terlaris di Indonesia dan mengubah wajah industri kretek nasional.


Akuisisi oleh Philip Morris International

Pada tahun 2005, sejarah baru tercatat saat Philip Morris International (PMI) — salah satu perusahaan rokok terbesar di dunia — mengakuisisi mayoritas saham HM Sampoerna. Langkah ini menjadikan Sampoerna bagian dari keluarga besar PMI dan memperkuat posisi perusahaan di pasar global.

Meski berada di bawah kendali PMI, HM Sampoerna tetap mempertahankan identitas lokalnya. Proses produksi, racikan kretek, dan pemasaran tetap dilakukan dengan kearifan budaya Indonesia.


Perkembangan Produk dan Inovasi

Setelah akuisisi oleh PMI, HM Sampoerna makin agresif mengembangkan varian produk, terutama di lini Sampoerna A Mild. Mulai dari varian menthol, fruity, hingga edisi khusus, semua dirilis untuk memenuhi selera pasar yang terus berkembang.

Selain itu, perusahaan juga memperkuat citra merek dengan kampanye Go Ahead People yang sangat lekat dengan gaya hidup anak muda modern, seni, musik, dan ekspresi diri.


Kontribusi Ekonomi dan Sosial

HM Sampoerna bukan hanya sekadar perusahaan rokok, tapi juga salah satu perusahaan dengan kontribusi ekonomi besar di Indonesia. Perusahaan ini menyerap ribuan tenaga kerja di berbagai pabriknya, terutama di Surabaya dan sekitarnya.

Selain itu, lewat Yayasan Putera Sampoerna, perusahaan juga aktif di bidang sosial, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Program beasiswa, pelatihan wirausaha, hingga kegiatan sosial rutin dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.


Fasilitas Produksi Modern

HM Sampoerna memiliki beberapa fasilitas produksi modern, di antaranya di Surabaya, Karawang, dan beberapa kota di Jawa. Pabrik-pabrik ini dilengkapi mesin berteknologi canggih untuk memproduksi rokok filter, termasuk Sampoerna A Mild, serta pabrik linting manual untuk produk Dji Sam Soe.

Meski menggunakan mesin, beberapa produk kretek tradisionalnya masih dikerjakan secara manual oleh pekerja perempuan, menjaga tradisi dan kualitas racikan tangan yang khas.


Posisi di Pasar Saat Ini

Hingga kini, HM Sampoerna masih menjadi salah satu pemimpin pasar rokok di Indonesia. Produk Sampoerna A Mild konsisten masuk dalam daftar rokok paling laris nasional.

Dengan dukungan PMI, perusahaan ini terus berinovasi dan menjaga posisi sebagai brand premium di segmen kretek filter, sembari tetap mempertahankan produk-produk tradisionalnya.


Kesimpulan

Perjalanan HM Sampoerna dari warung kecil di Surabaya hingga menjadi perusahaan rokok terbesar di Indonesia merupakan kisah inspiratif tentang keberanian, inovasi, dan ketekunan. Melalui produk legendaris seperti Dji Sam Soe dan Sampoerna A Mild, perusahaan ini tidak hanya membangun bisnis, tetapi juga budaya dan gaya hidup.

Kini di bawah naungan Philip Morris International, HM Sampoerna tetap eksis dan berkembang, membuktikan bahwa warisan tradisional bisa berpadu dengan modernisasi tanpa kehilangan identitas.

Baca Juga: Slot778

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *