Industri rokok di Indonesia memiliki banyak jenis dan kategori. Dua di antaranya yang paling dikenal adalah Sampoerna Mild dan rokok kretek konvensional. Keduanya sama-sama berbahan dasar tembakau dan cengkeh, tetapi memiliki karakteristik yang sangat berbeda baik dari segi rasa, komposisi, hingga segmen konsumennya.
Artikel ini akan mengulas lengkap tentang apa saja perbedaan antara Sampoerna Mild dengan rokok kretek konvensional, sehingga kamu bisa lebih memahami jenis rokok yang beredar di Indonesia.
1. Komposisi dan Kandungan Tar-Nikotin
Perbedaan utama antara Sampoerna Mild dan kretek konvensional ada di kandungan tar dan nikotin.
-
Sampoerna Mild termasuk kategori Low Tar Low Nicotine (LTLN). Produk ini memiliki kandungan tar dan nikotin yang lebih rendah dibanding kretek biasa. Misalnya, kandungan tar Sampoerna A Mild sekitar 14 mg, sementara kretek konvensional seperti Dji Sam Soe bisa mencapai 39 mg.
-
Kretek konvensional mengandung lebih banyak cengkeh dan tembakau dengan kadar tar serta nikotin yang tinggi. Hal ini membuat sensasi rokoknya lebih kuat dan pekat di tenggorokan.
2. Sensasi Rasa
-
Sampoerna Mild memberikan rasa yang lebih ringan, smooth, dan tidak terlalu tajam di tenggorokan. Meski tetap ada aroma khas cengkeh, rasanya lebih halus karena kadar tembakau dan cengkehnya lebih seimbang.
-
Kretek konvensional dikenal dengan rasa yang berat, pekat, dan kuat. Cengkehnya sangat dominan, dengan sensasi throat hit yang jauh lebih keras dibanding rokok mild.
3. Jenis Filter
Sampoerna Mild dan kretek konvensional juga berbeda dari segi jenis filter.
-
Sampoerna Mild menggunakan filter modern yang didesain khusus untuk menyaring sebagian tar dan nikotin, sehingga menghasilkan hisapan yang lebih lembut.
-
Kretek konvensional ada yang menggunakan filter, tapi sebagian besar tanpa filter (misalnya Dji Sam Soe 234). Tanpa filter membuat rasa kretek lebih tajam dan karakter tembakaunya sangat terasa.
4. Gaya Kemasan
Dari segi desain, kemasan Sampoerna Mild lebih minimalis, modern, dan elegan. Biasanya didominasi warna putih atau perak dengan font simple yang menonjolkan image urban.
Sementara kemasan kretek konvensional lebih klasik dan kental unsur tradisional. Biasanya menggunakan warna-warna bold seperti merah, emas, atau hijau, dengan ornamen etnik atau angka khas seperti 234 pada Dji Sam Soe.
5. Target Konsumen
-
Sampoerna Mild menyasar anak muda, profesional urban, dan mereka yang menyukai sensasi kretek tapi lebih ringan. Segmentasi pasarnya lebih ke usia 20-35 tahun yang aktif, modern, dan terbuka dengan tren gaya hidup.
-
Kretek konvensional umumnya diminati oleh perokok usia dewasa ke atas, khususnya yang sudah terbiasa dengan cita rasa kretek berat dan otentik.
6. Harga di Pasaran
Karena termasuk kategori low tar low nicotine, harga Sampoerna Mild umumnya sedikit lebih mahal dibanding kretek konvensional tanpa filter.
Sebagai contoh:
-
Sampoerna A Mild isi 16 batang bisa dibanderol sekitar Rp 37.000-40.000.
-
Sementara Dji Sam Soe isi 12 batang tanpa filter sekitar Rp 22.000-25.000.
7. Karakter Pembakaran
-
Sampoerna Mild memiliki pembakaran yang lebih lambat dan merata. Filter-nya juga membantu menyaring panas, sehingga hisapan terasa lebih stabil.
-
Kretek konvensional cenderung lebih cepat terbakar, apalagi yang tanpa filter. Asapnya juga lebih tebal dengan aroma cengkeh yang kuat menyengat.
8. Regulasi dan Iklan
Dari sisi promosi, karena segmentasi dan regulasi, iklan Sampoerna Mild lebih banyak di media digital, musik, seni, dan komunitas kreatif anak muda. Kampanyenya dibuat lebih estetik dan subtle.
Sedangkan kretek konvensional jarang tampil di ruang kreatif seperti itu, lebih banyak mengandalkan loyalitas konsumen lama dan kekuatan merek turun-temurun.
9. Varian Produk
Sampoerna Mild hadir dengan beberapa varian, seperti:
-
A Mild Original
-
A Mild Menthol
-
A Splash Pop
-
A Mild Edisi Khusus
Sementara kretek konvensional biasanya hanya punya satu atau dua varian saja, seperti filter atau tanpa filter.
10. Filosofi Brand
-
Sampoerna Mild mengusung filosofi Go Ahead yang identik dengan keberanian anak muda untuk berkarya dan berekspresi. Merek ini lebih modern dan progresif dalam gaya komunikasi.
-
Kretek konvensional lebih lekat dengan citra klasik, tradisional, dan maskulin, mempertahankan nilai-nilai turun-temurun.
Kesimpulan
Secara garis besar, Sampoerna Mild dan kretek konvensional memiliki perbedaan cukup signifikan dari rasa, komposisi, kemasan, hingga target konsumen. Sampoerna Mild hadir untuk anak muda modern yang ingin menikmati kretek dengan sensasi lebih ringan, sedangkan kretek konvensional menawarkan rasa berat khas racikan tradisional.
Keduanya tetap menjadi favorit di segmennya masing
Baca Juga: Slot778
Leave a Reply