Kalau bicara soal Formula 1 (F1) modern, sulit rasanya untuk tidak menyebut nama Mercedes-Benz. Tim Mercedes-AMG Petronas Formula One Team benar-benar mendominasi grid selama satu dekade terakhir. Tapi, sejarah Mercedes di F1 sebenarnya jauh lebih panjang dan menarik. Yuk kita ulas perjalanan, kejayaan, hingga strategi di balik dominasi mereka.
Awal Kiprah Mercedes di Dunia Balap
Mercedes-Benz punya sejarah balap yang sangat tua. Bahkan sebelum istilah “Formula 1” ada, mobil-mobil Mercedes sudah ikut ajang balap di awal abad ke-20. Salah satunya di balapan French Grand Prix 1908 dan Indianapolis 500 1915.
Saat F1 resmi digelar tahun 1950, Mercedes-Benz mulai serius terjun di 1954 lewat tim Mercedes-Benz Grand Prix. Mobil mereka, W196, dibekali mesin inovatif straight-eight fuel-injected dan menjadi salah satu mobil tercepat di zamannya.
Era Juan Manuel Fangio
Mercedes langsung membuat gebrakan dengan merekrut pembalap legendaris Juan Manuel Fangio. Hasilnya:
-
Fangio juara dunia 1954 bersama Mercedes.
-
Juara dunia lagi di 1955, dengan dominasi mutlak di hampir semua balapan.
Namun, tragedi Le Mans 1955 yang menewaskan lebih dari 80 orang membuat Mercedes mundur dari dunia balap.
Kembali ke F1 di Era Modern
Setelah absen selama lebih dari setengah abad, Mercedes kembali ke Formula 1 pada 2010 dengan mengakuisisi Brawn GP, tim yang baru saja menjadi juara dunia 2009.
Mereka membentuk Mercedes-AMG Petronas Formula One Team, dengan pembalap awal Nico Rosberg dan Michael Schumacher — sang legenda F1 yang juga pemegang 7 gelar dunia.
Dominasi Era Hybrid
Titik balik terjadi di tahun 2014 saat F1 beralih ke mesin V6 Turbo Hybrid. Mercedes berhasil merancang mesin PU106A Hybrid yang jauh lebih efisien dan kuat dari rival-rivalnya.
Sejak saat itu:
-
Mercedes menjadi juara dunia konstruktor selama 8 musim berturut-turut (2014-2021).
-
Lewis Hamilton meraih 6 gelar juara dunia bersama Mercedes (2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020).
-
Nico Rosberg juga sukses merebut gelar dunia di 2016 sebelum pensiun mendadak.
Kunci suksesnya?
Konsistensi dalam pengembangan teknologi, manajemen tim yang solid (di bawah kepemimpinan Toto Wolff), dan pembalap kelas dunia.
Mobil Balap Mercedes yang Ikonik
Beberapa mobil F1 Mercedes yang paling ikonik di era modern:
-
Mercedes W05 Hybrid (2014)
Mobil yang memulai dominasi era hybrid, menang 16 dari 19 seri. -
Mercedes W11 EQ Performance (2020)
Salah satu mobil F1 paling dominan sepanjang sejarah, dengan 13 kemenangan dari 17 balapan. -
Mercedes W12 (2021)
Mobil yang membawa pertarungan sengit antara Lewis Hamilton vs Max Verstappen hingga lap terakhir di Abu Dhabi GP.
Rivalitas Sengit
Sepanjang perjalanannya, Mercedes punya beberapa rival ketat:
-
Ferrari di awal era hybrid.
-
Red Bull Racing sejak 2020 yang makin kuat bersama Max Verstappen.
Meski akhirnya dominasi Mercedes sempat terpatahkan di 2021, tim ini tetap menjadi kekuatan utama di grid.
Masa Depan Mercedes di F1
Kini Mercedes tengah menghadapi tantangan berat di era regulasi 2022 ke atas, di mana konsep mobil ground effect mengubah permainan. Meski sempat kesulitan dengan W13 dan W14, Mercedes terus berbenah demi kembali ke puncak.
Di sisi lain, mereka juga aktif mendorong pengembangan mesin ramah lingkungan dan teknologi hybrid canggih untuk masa depan Formula 1 yang lebih hijau.
Kesimpulan
Mercedes-Benz bukan sekadar pabrikan mobil mewah, tapi juga raksasa balap yang telah mengukir sejarah di Formula 1. Dari kemenangan Juan Manuel Fangio di 1950-an, hingga dominasi Lewis Hamilton di era hybrid, Mercedes selalu jadi bagian penting dalam cerita F1.
Meski kini persaingan makin ketat dengan Red Bull, Ferrari, dan McLaren, Mercedes tetap konsisten mempertahankan standar tinggi dan semangat inovasinya.
Dengan ambisi besar dan DNA juara, tak heran kalau Mercedes-AMG Petronas akan terus menjadi ancaman serius di grid Formula 1 selama bertahun-tahun ke depan.
Baca Juga:
Leave a Reply