Sebagai merek mi instan paling terkenal di Indonesia, Indomie tak hanya dikenal karena rasa dan variasi produknya, tapi juga karena komitmennya terhadap kualitas. Banyak orang penasaran, bagaimana sebenarnya proses produksi Indomie di balik pabrik? Artikel ini akan membahas tentang proses produksi, standar keamanan pangan, serta komitmen Indomie dalam menjaga kualitas produknya.
1. Pabrik Indomie: Mesin Modern dan Teknologi Tinggi
Indomie diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, yang memiliki beberapa pabrik di Indonesia. Salah satu yang terbesar terletak di Cibitung, Jawa Barat. Pabrik ini dilengkapi dengan mesin-mesin modern dan sistem otomatisasi untuk memastikan kualitas produksi tetap stabil dalam jumlah besar.
Setiap hari, jutaan bungkus mi diproduksi dan didistribusikan ke berbagai wilayah Indonesia dan negara lain di dunia.
2. Bahan Baku Berkualitas Tinggi
Indomie menggunakan bahan baku pilihan untuk memastikan kualitas rasa dan keamanan. Tepung terigu, minyak, bumbu, dan rempah-rempah yang digunakan telah melalui proses seleksi ketat dan sesuai standar pangan nasional serta internasional.
Indomie juga menjalin kerja sama dengan petani lokal untuk memenuhi kebutuhan rempah-rempah, seperti bawang putih, cabai, dan daun bawang kering.
3. Proses Produksi Mi Instan
Secara umum, proses produksi Indomie meliputi beberapa tahapan:
-
Pencampuran Adonan
Tepung terigu, air, dan bahan tambahan dicampur hingga menjadi adonan mi. -
Pembentukan dan Pemotongan
Adonan diolah menjadi lembaran tipis, kemudian dipotong berbentuk mi. -
Pemanasan dan Pengukusan
Mi setengah matang dikukus untuk menghasilkan tekstur kenyal. -
Pengeringan
Mi digoreng dalam minyak khusus untuk menghilangkan kandungan air dan membuat mi awet. -
Pendinginan dan Pengemasan
Setelah dingin, mi dikemas bersama bumbu dalam kemasan yang higienis.
4. Standar Keamanan Pangan Ketat
Indomie berkomitmen terhadap keamanan pangan dengan menerapkan berbagai standar mutu dan sertifikasi internasional, di antaranya:
-
Sertifikasi ISO 22000: Standar internasional untuk sistem manajemen keamanan pangan.
-
Sertifikasi Halal dari MUI: Menjamin kehalalan seluruh produk Indomie.
-
Sertifikasi BPOM: Memastikan produk aman untuk dikonsumsi.
Selain itu, setiap tahap produksi diawasi oleh tim quality control untuk memastikan mi dan bumbu dalam kondisi baik, bebas bahan berbahaya, dan sesuai standar.
5. Indomie Peduli Lingkungan
Dalam proses produksinya, Indomie juga menerapkan program ramah lingkungan, seperti:
-
Mengelola limbah produksi dengan sistem pengolahan limbah terpadu.
-
Menggunakan teknologi hemat energi.
-
Mengurangi penggunaan plastik berlebihan.
-
Melakukan daur ulang bahan baku sisa produksi.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan produksi massal tetap ramah lingkungan dan berkelanjutan.
6. Prosedur Quality Control Ketat
Sebelum produk dipasarkan, setiap batch Indomie harus melalui prosedur pemeriksaan mutu yang ketat, seperti:
-
Uji rasa
-
Uji tekstur mi
-
Uji keamanan bumbu
-
Pemeriksaan kemasan
Jika ditemukan produk yang tidak sesuai standar, produk tersebut akan ditarik sebelum sempat didistribusikan.
7. Distribusi Cepat dan Efisien
Indomie memiliki sistem distribusi yang terorganisasi baik. Produk dari pabrik langsung dikirim ke distributor, lalu ke pasar, minimarket, supermarket, hingga warung-warung kecil. Kecepatan distribusi ini membuat produk Indomie tetap segar dan stok selalu tersedia di berbagai wilayah.
Kesimpulan
Di balik popularitas Indomie, ada proses produksi modern, standar keamanan pangan ketat, dan komitmen menjaga lingkungan. Semua proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa konsumen tidak hanya menikmati rasa lezat, tapi juga produk yang aman dan berkualitas tinggi. Indomie memang layak menjadi produk kebanggaan Indonesia yang mendunia.
Baca Juga: Madrid77
Leave a Reply