Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah gangguan pencernaan yang umum terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Namun, tidak semua orang memiliki risiko yang sama untuk mengalami GERD. Berikut adalah faktor-faktor risiko utama yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena GERD.
1. Obesitas
Berat badan berlebih atau obesitas merupakan salah satu faktor risiko paling signifikan untuk GERD. Penumpukan lemak di sekitar perut meningkatkan tekanan pada lambung, sehingga asam lambung lebih mudah terdorong naik ke kerongkongan. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan indeks massa tubuh (BMI) tinggi memiliki kemungkinan lebih besar mengalami refluks asam.
2. Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat
Makanan pedas, berlemak tinggi, cokelat, kafein, alkohol, dan minuman bersoda dapat memperburuk GERD. Mengonsumsi makanan dalam porsi besar atau langsung berbaring setelah makan juga dapat memicu refluks.
3. Merokok
Nikotin dalam rokok dapat melemahkan fungsi katup LES (lower esophageal sphincter) yang berfungsi menahan asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan. Selain itu, merokok juga meningkatkan produksi asam lambung dan iritasi pada esofagus.
4. Kehamilan
Perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan relaksasi LES, sehingga meningkatkan risiko refluks. Selain itu, tekanan janin yang membesar di dalam perut turut mendorong naiknya asam lambung.
5. Usia dan Jenis Kelamin
GERD dapat terjadi pada segala usia, namun risiko meningkat seiring bertambahnya usia karena otot LES bisa melemah. Pria dan wanita memiliki risiko yang relatif sama, tetapi wanita hamil berisiko lebih tinggi.
6. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis seperti hernia hiatus, diabetes, dan gangguan motilitas esofagus dapat meningkatkan risiko GERD. Hernia hiatus, misalnya, menyebabkan bagian atas lambung naik ke rongga dada sehingga memengaruhi fungsi LES.
7. Stres dan Pola Tidur
Stres dapat memperburuk gejala GERD dengan meningkatkan produksi asam lambung dan mengubah pola makan. Tidur dengan posisi yang tidak tepat atau langsung berbaring setelah makan juga meningkatkan risiko refluks.
8. Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat seperti aspirin, ibuprofen, obat hipertensi, dan antidepresan dapat melemahkan LES atau mengiritasi esofagus sehingga meningkatkan risiko GERD.
Kesimpulan
Memahami faktor risiko GERD membantu kamu untuk lebih waspada dan melakukan langkah pencegahan. Perubahan gaya hidup seperti mengatur
Baca Juga: Madrid77
Leave a Reply