Ajang balap World Superbike (WSBK) adalah salah satu kejuaraan motorsport paling bergengsi di dunia yang menggunakan motor berbasis produksi massal. Dalam sejarahnya, Ducati adalah salah satu tim paling sukses di WSBK, dengan reputasi sebagai pesaing tangguh dan seringkali menjadi momok bagi pabrikan lain. Salah satu rivalitas paling ikonik dalam WSBK adalah antara Ducati dan Kawasaki, yang selama bertahun-tahun bersaing sengit memperebutkan gelar juara dunia. Artikel ini akan mengupas perjalanan Ducati di WSBK, rivalitasnya dengan Kawasaki, serta kontribusinya terhadap perkembangan balap motor sport dunia.
Awal Keikutsertaan Ducati di WSBK
Ducati mulai terjun ke ajang World Superbike sejak kejuaraan ini pertama kali digelar pada tahun 1988. Saat itu, Ducati membawa motor 851, sebuah superbike bermesin V-twin yang dilengkapi teknologi injeksi bahan bakar dan desmodromic valve system. Motor ini langsung menunjukkan potensi besar di ajang balap, dan di tangan Raymond Roche, Ducati sukses meraih gelar juara dunia pertamanya di tahun 1990.
Sejak saat itu, Ducati menjadi langganan podium dan selalu berada di jajaran tim papan atas. Dominasi Ducati di awal era WSBK juga didukung oleh legenda-legenda balap seperti:
-
Carl Fogarty
-
Troy Bayliss
-
Doug Polen
-
Neil Hodgson
Dominasi Ducati di Era 1990-an dan 2000-an
Di era 1990-an hingga awal 2000-an, Ducati nyaris tak terbendung di WSBK. Salah satu faktor utama dominasi ini adalah penggunaan mesin V-twin Desmodromic yang memberikan kombinasi tenaga besar dan handling luar biasa, khususnya di trek-trek teknikal.
Carl Fogarty, legenda asal Inggris, menjadi pebalap Ducati paling sukses di WSBK dengan total 4 gelar juara dunia (1994, 1995, 1998, 1999). Fogarty dikenal karena gaya balap agresifnya yang cocok dengan karakteristik motor Ducati.
Selain Fogarty, Troy Bayliss juga menjadi ikon Ducati dengan 3 gelar juara dunia (2001, 2006, 2008). Keberhasilan Bayliss membawa Ducati kembali ke puncak setelah persaingan makin ketat membuktikan kualitas motor dan tim Ducati di WSBK.
Lahirnya Rivalitas Sengit: Ducati vs Kawasaki
Mulai dekade 2010-an, rivalitas Ducati berhadapan dengan kekuatan baru, yaitu Kawasaki Racing Team (KRT). Di bawah kepemimpinan pebalap Jonathan Rea, Kawasaki ZX-10R dan kemudian ZX-10RR tampil dominan di WSBK. Rea mencatatkan sejarah dengan 6 gelar juara dunia berturut-turut (2015-2020) bersama Kawasaki.
Meski Kawasaki mendominasi, Ducati terus menjadi pesaing utama. Salah satu momen paling sengit terjadi saat Alvaro Bautista, pebalap MotoGP yang hijrah ke WSBK bersama Ducati, tampil luar biasa di musim 2019 dengan motor Panigale V4 R.
Bautista memenangi 11 balapan pertama musim itu secara beruntun, membuat Kawasaki dan Jonathan Rea kewalahan. Meski akhirnya Bautista kehilangan konsistensi dan Rea kembali juara, persaingan tersebut menjadi salah satu cerita terbaik di WSBK modern.
Ducati Panigale V4 R: Senjata Baru di WSBK
Ducati memasuki era baru di WSBK dengan meluncurkan Panigale V4 R pada tahun 2019. Motor ini berbeda dari tradisi mesin V-twin Ducati sebelumnya, karena menggunakan mesin Desmosedici Stradale V4 998cc, hasil adaptasi dari motor MotoGP Ducati Desmosedici.
Kelebihan Panigale V4 R:
-
Tenaga lebih dari 234 hp dengan race kit
-
Winglet aerodinamika seperti MotoGP
-
Desmodromic Valve System
-
Handling presisi di tikungan
Motor ini langsung menjadi salah satu motor paling kencang di grid WSBK. Kombinasi mesin kuat dan aerodinamika canggih membuat Panigale V4 R sangat kompetitif di trek lurus maupun tikungan.
Ducati Juara Dunia WSBK Lagi
Setelah bertahun-tahun berada di bayang-bayang Kawasaki, Ducati akhirnya kembali merebut gelar juara dunia WSBK pada musim 2022 bersama Alvaro Bautista. Bautista tampil konsisten sepanjang musim dengan motor Panigale V4 R, memenangi belasan balapan dan unggul atas Rea serta Toprak Razgatlioglu dari Yamaha.
Kesuksesan ini tidak hanya mengembalikan Ducati ke puncak WSBK, tapi juga mempertegas persaingan abadi mereka dengan Kawasaki, yang tetap menjadi rival terdekat di tiap musim.
Ducati vs Kawasaki: Duel Klasik Modern
Saat ini, Ducati dan Kawasaki adalah dua kekuatan terbesar di WSBK. Ducati unggul di kecepatan lintasan lurus dan akselerasi berkat tenaga besar mesin V4, sedangkan Kawasaki dikenal dengan kestabilan sasis dan kekuatan pengeremannya.
Beberapa faktor persaingan mereka:
-
Alvaro Bautista vs Jonathan Rea
-
Perang teknologi aerodinamika
-
Pertarungan konsistensi di lintasan basah
Setiap seri WSBK selalu dinantikan karena duel dua pabrikan ini, dan menjadi tontonan wajib bagi penggemar motorsport dunia.
Kesimpulan
Perjalanan Ducati di World Superbike adalah kisah penuh kejayaan, persaingan ketat, dan inovasi teknologi. Dari dominasi di era Carl Fogarty hingga era Panigale V4 R bersama Alvaro Bautista, Ducati terus menjadi kekuatan besar di WSBK.
Rivalitas abadi dengan Kawasaki bukan hanya soal siapa yang lebih cepat, tapi juga soal kebanggaan dan reputasi di ajang balap motor sport tertinggi untuk motor produksi. Persaingan ini terus menyajikan aksi seru di tiap musim, dan menjadi salah satu duel paling legendaris di dunia balap motor.
Baca Juga:
Leave a Reply