Formula 1 bukan hanya tentang kecepatan, keahlian pembalap, dan teknologi mutakhir, tetapi juga dipenuhi dengan berbagai drama dan kontroversi yang membuat ajang ini semakin seru dan penuh cerita. Sepanjang sejarahnya, banyak insiden yang memicu perdebatan panjang di kalangan penggemar, tim, hingga otoritas balap dunia. Dari tabrakan antarpembalap perebut gelar hingga keputusan kontroversial dari Race Director, inilah deretan drama paling panas dalam sejarah Formula 1.
1. Ayrton Senna vs Alain Prost (1989-1990)
Duel klasik antara Ayrton Senna dan Alain Prost adalah salah satu rivalitas paling ikonik di F1. Hubungan yang awalnya hangat berubah menjadi penuh ketegangan saat keduanya menjadi rekan setim di McLaren pada 1988.
Di GP Jepang 1989, Senna harus menang untuk mempertahankan peluang juara dunia. Namun, di tikungan chicane akhir, mobil Senna dan Prost bersenggolan. Prost keluar dari balapan, sementara Senna lanjut balapan, namun kemudian didiskualifikasi karena memotong chicane. Prost pun jadi juara dunia.
Tahun berikutnya, situasi berbalik. Di GP Jepang 1990, Senna dan Prost kembali bersenggolan di tikungan pertama. Kali ini, Senna sengaja menabrak Prost, memastikan dirinya jadi juara dunia. Insiden ini menjadi salah satu drama paling kontroversial dalam sejarah olahraga ini.
2. Skandal Spygate (2007)
Salah satu kasus terbesar dalam sejarah F1 terjadi pada 2007, saat McLaren terlibat skandal pencurian data teknis Ferrari. Insinyur Ferrari, Nigel Stepney, menyerahkan dokumen rahasia kepada Mike Coughlan dari McLaren.
Setelah penyelidikan, FIA menjatuhkan sanksi berat kepada McLaren: denda 100 juta dolar AS dan penghapusan seluruh poin konstruktor musim 2007. Meski pembalap McLaren tetap bisa bertarung dalam perebutan gelar, reputasi tim ini sempat tercoreng parah.
3. Crashgate (2008)
Di GP Singapura 2008, tim Renault memerintahkan Nelson Piquet Jr. untuk sengaja menabrakkan mobilnya ke dinding, demi menguntungkan rekan setimnya, Fernando Alonso, yang baru saja melakukan pit stop.
Strategi ini berhasil membawa Alonso meraih kemenangan. Namun, setahun kemudian, skandal ini terungkap, dan FIA menjatuhkan hukuman berat: Renault diskors, sementara petinggi tim Flavio Briatore dilarang terlibat di F1 seumur hidup (kemudian dicabut).
Crashgate menjadi salah satu insiden manipulasi hasil paling memalukan dalam sejarah F1.
4. Keputusan Final Abu Dhabi 2021
Balapan GP Abu Dhabi 2021 menjadi penentu gelar dunia antara Lewis Hamilton dan Max Verstappen. Hamilton memimpin sejak awal, namun insiden Nicholas Latifi membuat Safety Car masuk di beberapa lap terakhir.
Keputusan kontroversial muncul saat Race Director Michael Masi hanya membiarkan beberapa mobil backmarker membuka overlap, memberikan Verstappen peluang menyerang Hamilton di lap terakhir dengan ban baru.
Verstappen akhirnya menyalip Hamilton dan merebut gelar juara dunia pertamanya. Keputusan ini menuai kritik luas dan mendorong FIA melakukan evaluasi besar-besaran terhadap prosedur balapan.
5. Kemenangan Taktis di Austria 2002
Di GP Austria 2002, Rubens Barrichello yang memimpin sepanjang balapan diperintahkan oleh tim Ferrari untuk membiarkan Michael Schumacher melewatinya di garis finis. Insiden ini terjadi secara dramatis, dengan Barrichello mengalah tepat di depan garis.
Aksi team order yang terang-terangan ini menuai kecaman keras dari penonton dan media. FIA kemudian memberlakukan larangan team order yang mempengaruhi hasil balapan — meski aturan itu akhirnya dicabut pada 2011.
6. Duel Damon Hill vs Michael Schumacher (1994)
Kejuaraan dunia 1994 diwarnai persaingan ketat antara Michael Schumacher dan Damon Hill. Di seri terakhir GP Australia, Schumacher yang unggul tipis melakukan kesalahan, menabrak dinding, lalu mobilnya bertabrakan dengan Hill saat kembali ke lintasan.
Schumacher keluar dari balapan, dan Hill gagal melanjutkan karena kerusakan mobil. Akibatnya, Schumacher tetap unggul di klasemen dan meraih gelar juara dunia pertamanya. Insiden ini memicu perdebatan tentang apakah tabrakan tersebut sengaja dilakukan.
7. Skandal Jerez 1997
GP Eropa 1997 menjadi ajang duel perebutan gelar antara Jacques Villeneuve dan Michael Schumacher. Saat Villeneuve mencoba menyalip di tikungan, Schumacher menutup jalur dan mobil mereka bersenggolan.
Namun, Schumacher keluar dari balapan, sementara Villeneuve berhasil finis ketiga dan merebut gelar juara dunia. FIA menyatakan Schumacher bersalah atas tabrakan tersebut, dan seluruh poinnya dihapus dari kejuaraan dunia musim itu.
8. Pole Position Kecurangan di Monako 2006
Saat sesi kualifikasi GP Monako 2006, Michael Schumacher yang sedang memimpin waktu tercepat sengaja berhenti di tikungan Rascasse, membuat pembalap lain tak bisa menyelesaikan lap cepat.
FIA menilai Schumacher melakukan tindakan tidak sportif untuk mempertahankan pole position. Ia kemudian didiskualifikasi dari kualifikasi dan harus start dari posisi belakang. Insiden ini mempertegas reputasi Schumacher sebagai pembalap yang tak ragu bermain psikologis.
9. Drama Multi 21 Red Bull (2013)
Di GP Malaysia 2013, duo Red Bull Racing, Sebastian Vettel dan Mark Webber, terlibat perselisihan soal team order. Tim memerintahkan kedua pembalap mempertahankan posisi (kode “Multi 21”), namun Vettel malah menyerang dan menyalip Webber untuk merebut kemenangan.
Webber sangat marah, dan insiden ini memicu ketegangan internal tim. Drama ini menjadi salah satu momen tegang dalam era kejayaan Red Bull.
10. Ferrari vs FIA Soal Mesin 2019
Di musim 2019, Ferrari tampil sangat cepat di paruh kedua musim, memicu kecurigaan soal legalitas mesin mereka. Setelah protes dari beberapa tim, FIA melakukan investigasi dan mencapai kesepakatan rahasia dengan Ferrari.
Hasilnya tak dipublikasikan, namun sejak saat itu performa Ferrari turun drastis. Banyak pihak menilai ada pelanggaran aturan yang ditutup-tutupi, meski tidak pernah diungkapkan resmi.
Penutup
Drama dan kontroversi adalah bagian tak terpisahkan dari Formula 1. Di balik keindahan teknologi dan kecepatan luar biasa, terselip kisah persaingan sengit, intrik politik, hingga keputusan-keputusan yang menentukan nasib para pembalap dan tim.
Justru momen-momen inilah yang membuat F1 begitu dinamis dan penuh emosi, terus menyedot perhatian jutaan penggemar di seluruh dunia.
Baca Juga:
Leave a Reply